Menimbang Suaramu
PuisiMenimbang Suaramu
ada beberapa kalimat yang ingin sekali kudengar darimu
seperti yang dimulai dengan kata "bolehkah aku bercerita"
lalu dilanjutkan dengan paragraf-paragraf singkat
yang menyekat kata-kata sebagai gambaran aktifitasmu di hari itu
pada suara bibirmu yang tiada henti kunanti
ada sebuah koma yang menunggu balasan tanya
ada sebuah titik yang bertugas sebagai jeda
antara harapan dan keberlangsungan ramah tamah kita
kapan kah aku dapat menjumpai hal itu?
mendengar engkau berteduh di bawah nasihatku
menunggu jawaban atas cerita-ceritamu
dan menanti setiap bait berbiak dalam obrolan kita
sebisu itukah harapan ini?
sebosan apa gurauanku?
hingga-hingga menulis namamu membuat penaku lumpuh
//
aku sering berdiri di depan pintumu
mengetuk tiba-tiba tanpa aba-aba
berharap wajahmu menyelinap di samping jendela
lalu kemudian senyummu berucap, "selamat datang di duniaku"
namun aku tak pernah masuk
sederhananya mungkin belum diizinkan
aku hanya berkeliaran di halaman depan
sehingga di mana engkau meletakkan sepatumu
apa warna sprei dan selimutmu
ada apa di samping lemarimu
dan siapa saja orang-orang di dalam rumah itu
adalah rahasia, yang sampai saat ini membuatku tetap hidup
//
di kehidupan kita sebelumnya
aku sering menangkap bahasa tubuhmu
seperti apa engkau marah
bagaimana dirimu senang
dengan cara apa kau melatuk tawa
semuanya, pernah kusaksikan
dan sungguh itu adalah abstraksi paling nyata
untuk mendefiniskan engkau sebagai subjek dari puisi-puisiku
//
bersandarlah suara-suaramu di pundakku
aku siap menanggung berton-ton kalimat yang kauhibahkan
demi sebuah percakapan di keseharian kita
aku rela menjadi orang yang paling sering bertanya di dunia
--- Awal Januari 2024 // BMS Kurawa _ Bandung