Lentera Semesta
PuisiLentera Semesta
di wajah gadis selatan bermata intan
yang pada lesung pipinya mata air berhimpun
ombak kehidupanku berlabuh pada jiwanya
sering ku mencoba untuk menyelam
namun mata air itu selalu kering
sebab telah mengendap ke dasar hatinya
perempuan yang tatapannya sayu seumpama gurun pasir
yang pada kedua bola matanya oase terbentang
seolah mengizinkan para pengembara untuk menatap dan menetap lebih lama lagi
pada kalimat yang ia utarakan
suaranya seperti sebuah selimut yang lembut
pelindung dari panas dan ketakukan
pada gelisah yang lumrah ia rasakan
senyumannya dapat membiaskan segala masalah
menutupi rasa khawatir dan gelisah
pada genggaman tangannya yang walaupun belum pernah kurasakan
jari-jemarinya menjanjikan sebuah kehangatan
barangkali usapan telapak tangannya
mampu menyembuhkan segala luka,
mengobati segala derita,
dan menghilangkan seluruh rasa putus asa
sudilah dia menjadi seorang pembaca
maka akan kudengarkan semua bunyi
yang keluar dari bibir dan mulutnya
baik mantra maupun doa
getar suarannya selalu berisikan bahagia
sudilah dia tersenyum berkali-kali
untuk menyalip keharuman tulip
dan menggugurkan kecantikan mawar
sebab senyumannya lebih indah daripada bunga-bunga
sudilah dia menggenggam tanganku
dengan waktu yang diperlambat semesta
agar lebih lama, agar lebih hangat
dan sudilah dia kelak menjadi peluk
sebagai rumah untuk pulang dan bercerita
--- Awal Januari 2024 // BMS Kurawa - Bandung