Perpindahan - Puisi KKN 2022

Perpindahan - Puisi KKN 2022

Prasasti Prasangka


Dugaan hidup pada keraguan
Pada dengki yang berselimut isi hati
Pada prasangka yang berbaur firasat
Pada kebencian yang mampu disembunyikan


Selami yang engkau cintai
Dalami yang engkau benci


Jangan dicintai sebelum diselami
Jangan dibenci sebelum didalami


Paham dan mengertilah
Sebelum ia membatu dan tak terhapus di hati


Penantian Perayaan


Persiapkan segalanya dalam senyap
Dengan wujud yang terbisik dalam sujud
Tanpa raung yang nampak menganga
Tanpa prasasti yang kau sebar sana sini


Bukankah yang kita rayakan itu adalah akhirnya
Menyisihkan proses pahit getir masamnya


Orang-orang sibuk menyelamati
Sementara siapa yang dahulu menyemangati
Dirimu sendiri, bukan ?


Maka rayakanlah
Rayakan, sendirian saja
Dan jika dirasa terlalu sepi
Ajaklah semesta beserta nebulanya


Teman-temanmu ?
Biarkan mereka berperan dengan topengnya
Dengan naskah palsu yang mereka buat sendiri


Juara Tanpa Praduga


Fajar menyelinap di teras timur angkasa
Bertanda hari ini bukanlah hari kiamat
Terdengar kabar engkau akan bersamanya
Serentak nadi dalam organku tersumbat


Darah berhenti mengalir
Paru terdiam terpaku
Jemari bergetar menggigil
Aku tersungkur dalam palung kehilangan
Berbahagialah, dengan ia yang saat ini menantimu


Aku kalah
Kalian menang
Kalian ... engkau, dia, dan masa depanmu bersamanya


Membaur Selaras Semesta


Demi aksara yang kupahat dengan paksa
Demi suar yang kulantangkan keras-keras
Engkau adalah saksi yang menghilang tanpa sebab
Menyisakan berkas pertanyaan yang terlantar
Tanpa ada jawab yang bisa ditatar


Aku adalah linguistik yang kau terka
Maka bacalah aku dengan seksama
Bukankah sudah kudiktekan paragrafnya
Bahwa tiada ujung sampai kita berpisah


Menanam Pelacur


Hamparan bibit tanaman yang kusemai perlahan
Yang kupisahkan ia dari rumputnya
Yang kusiram ia dengan percikan harapan
Semoga tumbuh menjadi batang yang kokoh,
Bunganya harum, dan buahnya menjalar lebar di atas tikar


Dinikmati orang banyak
Terjual dengan harga tinggi


Ia makmur sebagai tanaman
Aku kenyang sebagai hewan


Akan kupersiapkan ia sampai matang
Namun jauh sebelum itu,
Bolehkah aku menggaulinya lebih dulu ?
Agar saat dewasa nanti,
Mereka sudah paham bagaimana caranya menjual dirinya sendiri



Load comments